Hama Yang Sering Menyerang Tanaman Kedelai

Tidak kurang dari 100 jenis serangga dapat menyerang kedele. Pengendalian di tingkat petani terutama di daerah sentra produksi sering menggunakan insektisida secara berlebihan tanpa memperdulikan populasi hama.

Hal ini selain menambah biaya juga merusak lingkungan dan menimbulkan kematian serangga berguna. Untuk mengurangi frekuensi pemberian insektisida adalah dengan aplikasi insektida berdasarkan pemantauan hama. Insektisida hanya akan digunakan bila kerusakan yang disebabkan oleh hama diperkirakan akan menimbulkan kerugian secara ekonomi, yaitu setelah tercapainya ambang kendali.

Pengendalian hama dilakukan berdasarkan pemantauan. Pengendalian hama secara bercocok tanam (kultur teknis) dan pengendalian secara hayati (biologis) saat ini dilakukan untuk menekan pencemaran lingkungan.

Pengendalian secara kultur teknis antara lain:
- penggunaan mulsa jerami
- pengolahan tanah
- pergiliran tanaman dan tanam serentak dalam satu hamparan
- penggunaan tanaman perangkap jagung dan kacang hijau.

Pengendalian secara biologis antara lain:
- penggunaan parasitoid Trichogrammatoidea bactrae-bactrae
- penggunaan Nuclear Polyhidrosis Virus (NPV) untuk ulat grayak Spodoptera litura (SlNPV) dan untuk ulat buah Helicoverpa armigera (HaNPV)
- Penggunaan feromonoid seks yang mampu mengendalikan ulat grayak.

Beberapa jenis hama kedele adalah:
Lalat Kacang atau lalat bibit (Ophiomya phaseoli tryon).
Hama ini memiliki ciri-ciri:
- berukuran 1.5-2.0mm, warna hitam mengkilat. Berkembang biak cepat satu ekor betina dapat menghasilkan telur 100- 300 butir selama perode dua minggu.
- Bentuk telur lalat kacang adalah lonjong, panjang 0.28-0.36 lebar 0.12- 0.20mm, berwarna putih mutiara. Telur menetas setelah umur 2-4 hari.
Gejala serangan
- Bercak-bercak tidak beraturan pada biji dan daun
- Lubang kecil bekas gigitan
Pengendalian
- Pergiliran tanaman
- Insektisida

Ulat Grayak (Spodotera litura F)
Ciri-ciri
- ngengat berwarna gelap dengan garis putih pada sayap depan
- larva yang masih kecil hidup berkelompok
- pembentukan pupa diatas permukaan tanah
- daur hidup 30-61 hari
Gejala serangan
Ulat ini merusak seluruh bagian tanaman
Pengendalian
- rotasi tanaman dengan memutus siklus hidupnya

Ulat jengkal (chrysodeixis chalcites Esp)
Ciri biologi
- Imago serangga dewasa meletakkan telurnya di permukaan bawah daun
- Larva membentuk kepompong dan dalam anyaman daun, kemudian berubah menjadi pupa.
- Daur ( siklus hidup) hama ini berlangsung selama lebih kurang 30 hari.
Gejala serangan
- Hama ini bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag)dan stadium yang membahayakan adalah larva.
- Larva menyerang seluruh bagian tanaman, terutama daun-daunnya sehingga menjadi rusak tidak beraturan.
Pengendalian
- Pengendalian non kimiawi antara lain dengan pergiliran (rotasi) tanaman, mengatur waktu tanam secara serempak pada areal sehamparan, pengumpulan larva untuk dimusnahkan.
- Penyemprotan insektisida selektif apabila populasi hama mencapai 85 ekor instar 1 atau 32 instar 2 atau 17 ekor instar 3per 12 tanaman. Jenis insektisida yang mangkus antara lain Dekasulfan 350 EC, folimat 500 SL, Gusadrin 150 WSC, Hostathion 40 EC, atau Matador 25 EC sesuai konsentrasi yang dianjurkan.

Penggulung Daun (Lamprosema Indica F.)
Ciri Biologi
- Larva berwarna hijau terang dan hidup dalam gulungan daun muda.
- Pupa dibentuk dalam gulungan daun yang direkatkan satu sama lain dengan zat perekat dari hama tersebut.
Gejala serangan
Hama ini merusak kedele pada umur tanaman 3-6 minggu setelah tanam. Bagian daun digulung dan dimakan sampai tulang daunnya, sehingga daun rusak.
Pengendalian
- Pergiliran tanaman yang bukan sefamili ataupun dengan mengumpulkan dan memusnahkannya
- Pengendalian kimiawi dengan insektisida selektif.

Ulat polong atau buah (Heliothis armigera Hbn)
Ciri biologi
- ngengat berwarna wawo matang kekuningkuningan
- telur kecil-kecil
- larva berwarna merah tua
- pupa dibentuk diatas tanah
- daur hidup 62 hari Gejala serangan
- larva melubangi polong kedelai sehingga rusak Pengendalian
- non kimiawi melalui pergiliran tanaman bukan sefamili, waktu ranam yang serentak, dan mekanis dengan cara mengumpulkan dan memusnahkannya
- kimiawi dengan insektisida misalnya durnban 20EC atu Dipel WP pada konsentrasi yang dianjurkan.

Penggerek polong (Etiella zinckenella treit)
Ciri biologi hama
- ngengat warna abu-abu
- sayap belakang ditutup sisik jarang warna agak cerah
- serangga betina mampu bertelur 73-300 butir diletakkan pada kelopak bunga kedelai
- telur berwarna lonjong dengan ukuran panjang 0.6mm.
- daur hidup hama 18-41 Hari
Gejala serangan
- larva menggerek polong dan tinggal di dalamnya
- kerusakan pada bunga menyebabkan tanaman tidak membentuk polong.

0 Response to "Hama Yang Sering Menyerang Tanaman Kedelai"

Post a Comment