a. Ulat grayak (Spodoptera litura) Gejala:
ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis
daunnya. Pengendalian: (1) mekanis dengan memangkas daun yang telah
ditempeli telur; (2) kimia dengan Azordin, Diazinon 60 EC, Sumithion 50 EC.
b. Kutu daun (Aphis Sp) Gejala: kutu daun
menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus bagi
tanaman kedelai. Pengendalian: dengan cara memotong dan membakar daun yang
terinfeksi, menyemprotkan Roxion 40 EC, Dicarzol 25 SP.
c. Orong-orong (Gryllotalpa Sp) Gejala:
menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda.
Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri. Pengendalian:
menggunakan tepung Sevin 85 S yang dicampur dengan pupuk kandang.
d. Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella
Zael) Gejala: pada daun yang berwarna merah tua dan terlihat adanya
jalinan seperti benang yang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus
ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, akan terlihat adanya lubang-lubang
karena sebagian umbi telah dimakan. Pengendalian: secara kimia menggunakan
Selecron 500 EC, Ekalux 25 EC, Orthene &5 SP, Lammnate L.
e. Hama trip (Thrips tabaci). Gejala:
pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, selanjutnya berubah menjadi
abu-abu perak dan kemudian mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun
yang masih muda. Pengendalian: (1) secara mekanis dengan cara memangkas bagian
daun yang terserang; (2) secara kimia menggunakan Basudin 60 EC, Mitac 200 EC,
Diazenon, Bayrusil 25 EC atau Dicarzol 25 SP.
0 Response to "Hama Yang Sering Menyerang Tanaman Kentang"
Post a Comment