1. Oteng-Oteng (Aulocophora Similis)
oteng-oteng dikenal juga
sebagai kumbang daun karena merusak daun tanaman (khususnya daun muda) dan
kadang-kadang merusak bunga dengan cara memakannya. Warnanya kuning
kecoklat-coklatan. Bekas gigitannya membentuk lingkaran.
Hama oteng-oteng dapat
dikendalikan dengan penyemprotan pestisida. Penyemprotan sebaiknya dilakukan
pada pagi hari (pukul 06.00 – 09.00). pada saat itu, hama belum bergerak aktif
sehingga mudah untuk dikendalikan.
2. Lalat Buah (Dacus Cucurbitae)
Ada banyak jenis lalat buah,
tetapi yang menyerang keluarga cucurbitaceae yaitu dacus cucurbitae. Hama ini
menyerang buah muda maupun buah tua. Buah yang diserang akan menampakkan tanda
warna hitam pada permukaan kulitnya. Jika dibelah akan ditemukan larva yang
berwarna keputih-putihan, panjang kira-kira 1 cm.
Untuk mencegah kehadiran lalat
buah, dapat diupayakan kebun yang bersih. Sampah-sampah dikumpulkan, lalu
dibakar atau dipendam. Serangan lalat buah dapat diketahui dengan cara dijebak.
Beberapa petani menggunakan jebakan atau perangkap yang terbuat dari botol air
mineral, didalamnya diisi kapas yang sudah ditetesi methyl euganol.
Jika diketahui ada gejala
serangan, lakukan penyemprotan dengan pestisida. Penyemprotan sebaiknya
dilakukan pada pagi hari (pukul 06.00 – 09.00) sebab pada saat ini, hama belum
bergerak aktif.
3. Ulat Daun (Palpita Sp.)
Ulat ini akan menggulung daun
yang diserang dan kemudian memakannya. Itula tanda serangan palpita sp.. selain
daun, ulat ini juga menyerang bunga sehingga bias menggagalkan poses pembuahan.
Buah melon yang diserang akan tampak ada bekas gigitan pada kulit buah (seperti
terkelupas), berwarna kecoklat-coklatan. Walaupun daging buah tidak diserang,
tetapi adanya bekas gigitan dapat mengurangi daya tarik.
Oleh karena senang berlindung
dibawah daun, maka daun yang terserang ulat daun sebaiknya dibuang, terutama
yang dekat dengan buah. Penggunaan pestisida yang khusus untuk ulat sebetulnya
tidak ada. Namun, pestisida untuk mencegah ulat ini menyerang sudah ada.
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
4. Aphids (Myzus Persicae), Thrips Sp., Dan Tungau (Tetranychus Sp.)
Ketiga hama tersebut dikenal
sebagai hama pembawa virus. Biasanya serangan muncul pada musim kemarau. Hama
ini akan menghisap cairan tanaman, baik lewat daun, pucuk tanaman, dan tunas
yang baru muncul. Biasanya luka tempat hisapan akan bengka. Daun tanaman yang
terserang akan terlihat keriting. Akibat serangan ini pertumbuahan tanaman
menjadi tidak normal.
Serangan yang masih ringan
dapat dikendalikan dengan memotong daun atau sebagian yang diserang., lalu
dibakar atau dipendam dalam tanah. Sebagai tindakan prefentif dapat dilakukan
penyemprotan pestisida.
5. Ulat Grayak (Spodoptera Litura)
Sadium ngengatnya berwana
cokelat dengan sayap depan berwarna keperak-perakan. Telurnya diletakkan
berkelompok dan ditutup oleh sejenis selaput mirip kapas berwarna cokelat.
Larvanya bebentuk ulat (ulat grayak) berwarna hijau, kemudian akan berubah
menjadi hitam-cokelat. Larva ini meusak daun.
Ulat ini mempunyai musuh alami
(predator) seperti perilampus
naseotud, apanteles, podomya dan harpactor.
Serta gunakan pestisida yang cocok untuk membunuh ulat ini.
6. Ulat Tanah (Agotis Ipsilon)
Ulat tanah berwarna hitam.
Hama ini merusak tanaman, baik dipembibitan maupun dilapangan, dengan cara
memotong bagian bawah batang (dekat akar). Telur hama ini diletakkan pada
bagian batang tanaman (termasuk tumbuhan liar).
Ulat tanah mempunyai beberapa
musuh alami, antara lain apanteles
ufricus, tritaxys brauri, cuphocera varies, dan cendawan botrytis serta metarrhizium. Serta
pengendaliannya dapat juga menggunakan pestisida.
7. Cacing Tanah (Nematode Sp.)
Cacing tanah mempunyai ukuran
yang kecil, hanya beberapa millimeter saja. Hama ini merupakan cacing parasit
pada tumbuhan dengan cara menghisap cairan tanaman lewat akar. Hal ini bias
menimbulkan infeksi. Lewat infeksi tersebut dapat terjadi serangan sekunder,
seperti penyakit layu Fusarium, busuk akar, dan penyakit lain yang melalui
akar. Adanya serangan nematode ditandai dengan banyak bintil pada akar tanaman.
Untuk mengendalikan cacing
tanah, bias menggunakan pestisida.
8. tikus
Ada dua macam tikus yang
dikenal sebagai hama tanaman, yaitu tikus sawah dan tikus belukar yang sering
menyerang tanaman di tegalan. Tikus hanya makan buah saja, tetapi bila
kondisinya mendesak maka tanamannya pun dimakannya.
Pengendalian hama tikus bisa
dilakukan dua cara, yaitu bila menemukan lubang persembunyiannya, segera lubang
dibongkar dan tikusnya ditangkap dan dibunuh, dan cara yang kedua ialah
pengendalian dengan menggunakan pestisida.
9. Cucumber Beetle
Kumbang mentimun diduga
merupakan hewan inang dari bakteri erwinia
traceiphila penyebab layu
bakteri. Kumbang ini berukuran kecil (2-3 mm) dan lincah bergerak. Sampai
sekarang belum diketahui cara pengendalian kumbang yang senang membuat lubang
kecil-kecil pada daun ini.
10. Leaf Folder, Lalat Bactrocera
Leaf folder dan lalat sangat
aktif pada kondisi udara lembab. Serangan hama ini dapat menyebabkan buah muda
mudah rontok. Pengendalian hama ini belum diketahui, tetapi melihat serangannya
maka bisa dicoba dengan pestisida untuk mengatasi hama penggerek umumnya.
0 Response to "Hama Yang Sering Menyerang Pada Tanaman Melon"
Post a Comment